ulis puisi anda di sini
kebijakan,
bukanlah suatu penilaian kosong..
atas dasar kepentingan dan fondasi pribadi ini,
karena manusia adalah pusat semua salah,
sungguh sangat berrtolak dengan tuhan, kesempurnaan segalanya..
kebijaksanaan bukanlah suatu opini diri,
walau dalam merangkainya dalam artikulasi,
terkadang semua ter manipulasi…
bahwa kalian yang berfikir,
semua keberagaman adalah penghargaan, perbedaan adalah cacian empuk..
mendikte semua kesalahan dalam satu kotak pandangan kotor,
sesungguhnya semua tidak seperti adanya itu..
karena oh karena,
labirin sesungguhnya berada dalam kita,
tinggal kita di awal untuk memilih..
apakah alas kaki bertahta cahaya lah yang ingin kita ambil
ataukah seonggok kain usang.
tinggallah kita untuk melangkah nya, ingin dibungkus dengan cita ataulah keputusasaan
sungguh malu manusia..
saat kalian menilik sebuah akhir,
padahal belum terjejaki satu mil kalian lalui,
serta merta dengan kesombongan kalian mencium, meraba, merasa
seakan semuanya berada dalam hinggap kalian..
jika kita ingin memprediksi akhir
sungguh kabur kawan, sungguh kabur..
karena kita tak lebih dari sepercik air di tengah – tengah kolam tak bertepi.
bagaimanakah caranya kita untuk mengingkari hidup?
menampiknya seperti rubah yang berkilah saat mangsanya berlari menjauh?
ataukah diri kalian selicik serigala?
menodongkan taring ganas mereka kala kelemahan umpannya menjadi sumber makanannya?
sungguh rumit kawan,
rumit sekali,
tak ada satupun formula disini,
hanya kita disuruh untuk menilas yakin, mempertimbangkan apa yang kita jejaki di bumi.
dan diharap untuk menengok kiri dan kanan,
karena walau dasar nya kita sendiri,
namun dalam satu,
kebersamaan dalam segalanya..
kesendirian adalah untuk merenungi kehidupan di tempat yang kita tinggali,
karena semakin usang, semakin rapuh..
untuk itu,
perkuatlah diri ini, timbanglah ..
karena hidup tak seperti apa yang adanya…
pandanglah ujung jalan ini, dengan mata berbinar. agar esok matahari menyapa anda dengan kehangatannya..
bukanlah sebuah kebijaksanaan kawan, ketika diri ini menulis..
mempersembahkan apa yang sesungguhnya ada,
namun hanya sebuah naluri, memberikan apa yang bisa dilakukan…
untuk diri ini, yang terdekat, yang terjauh..
agar keharmonisan ada, tumbuh dan berkembang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar